Dalam serangkaian pernyataan yang menarik perhatian pengamat internasional, Pakistan telah membuat sebuah permohonan jelas kepada politisi India: berhentilah menggunakan negara ini sebagai alat untuk kepentingan politik dalam Pemilihan Lok Sabha 2024 yang akan datang. Permohonan ini disampaikan oleh Juru Bicara Kantor Luar Negeri Pakistan, Mumtaz Zahra Baloch, dalam konferensi pers di Islamabad. Panggilan untuk menahan diri muncul di tengah ketegangan antara kedua negara, terutama terkait isu kontroversial Jammu dan Kashmir, sebuah wilayah yang diklaim oleh kedua negara namun dikelola secara parsial oleh masing-masing.
Pernyataan Baloch menegaskan kekhawatiran yang semakin meningkat di kalangan lingkaran politik Pakistan tentang potensi retorika yang meningkat yang dapat lebih memperburuk hubungan yang sudah rapuh antara dua tetangga yang bersenjata nuklir ini. Dengan mendorong politisi India untuk tidak melibatkan Pakistan dalam kampanye pemilihan mereka, Islamabad menunjukkan keinginan untuk pendekatan diplomatik yang lebih dalam menangani isu bilateral, menjauh dari ranah publik dan seringkali memicu ketegangan dalam politik pemilihan.
Respon dari India terhadap pernyataan ini masih harus dilihat, namun permohonan dari Pakistan menimbulkan pertanyaan penting tentang peran hubungan internasional dalam kampanye politik domestik. Penggunaan isu kebijakan luar negeri sebagai alat untuk keuntungan politik bukanlah hal yang unik dalam konteks India-Pakistan, namun merupakan fenomena yang diamati secara global. Namun, mengingat sejarah yang kompleks dan sensitif…
Baca lebih lajutJadilah yang pertama membalas diskusi umum ini.